Friday, October 12, 2018

Aliran Uang (Chas Flow)




A.    Pengertian  dan Fungsi Cash Flow

Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
1.      Fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
2.      Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3.      Capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Laporan arus kas (cash flow) terpisah menjadi dua macam aliran/arus kas dan terdiri dari 3 bagian utama yaitu :
1.      Cash inflow

Cash inflow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan uang (penerimaan uang). Pada bagian ini faktor – faktor yang diidentifikasi adalah sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu continue dan intermitan.

Aliran uang masuk (cash inflow) terdiri dari:
·         Hasil penjualan produk/jasa perusahaan
·         Penagihan piutang dari penjualan kredit.
·         Penjualan aktiva tetap yang ada.
·         Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
·         Pinjaman/hutang dari pihak lain.
·         Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2.      Cash out flow

Cash out flow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran uang. Pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu continue dan intermitan.
Aliran uang keluar (cash out flow) terdiri dari :

·         Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
·         Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
·         Pembelian aktiva tetap. Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
·         Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
·         Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1.      Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
2.      Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
3.      Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Aktivitas Operasi


Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.

Aktivitas Investasi


Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.

Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.

Aktivitas Pendanaan


Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.



Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a)      Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b)      Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c)      Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.


Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement.
Diantaranya:
1.      Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2.      Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3.      Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4.      Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya

B.     Penyusunan Aliran Uang ( Cash Flow) serta Perhitungannya

1.      Penyusunan Aliran Uang (Cash Flow)
Dalam penyusunan cash flow, terdapat empat langkah, yaitu :

a)      Menentukan minimum kas
b)      Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
c)      Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
d)     Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cara lain dalam penyusunan cash flow adalah:
·         Membuat garis horizontal menunjukkan skala waktu



·         Membuat tanda panah keatas jika menyatakan penerimaan atau inflow (+).



·         Membuat tanda panah keatas jika menyatakan pengeluaran atau outflow (-).



·         Cash flow dapat dilihat dari pihak siapa saja, karena masuk pada peminjam = keluar bagi pemberi.


·         P (Present) adalah nilai uang pada saat dimulai proyek (pada saat sekarang) yaitu pembayaran yang hanya berlangsung hanya sekali pada tahun ke-0



·         F (Future) adalah pembayaran pada saat periode yang akan dating yaitu pembayaran yang akan datang yaitu pembayaran yang hanya berlangsung sekali pada tahun ke –n (sembarang).



·         A (Annual) adalah pembayaran seri (tabungan) yaitu pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun dalam jumlah yang sama besar dilakukan tahun pertama hingga tahun ke –n sebesar A.



·         Gradien naik adalah pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang sama secara seragam.



·         Gradien turun pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang menurun secara seragam.



Ada 2 metode yang dapat digunakan dalam membuat laporan kas yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Dimana letak perbedaan dalam 2 metode ini hanya terdapat dalam kegiatan operasinya sedangkan kegiatan pendanaan dan investasi sama.

·         Metode Langsung 
a)      Laporan Arus Kas disusun dari buku Kas
b)      Pada saat pencatatan setiap transaksi kas, harus digolongkan langsung ke dalam 3 jenis aktivitasnya agar mempermudah penyusunan.

·         Metode tidak Langsung adalah
a)      Laporan Arus Kas disusun dari Laporan Keuangan ( laporan posisi keuangan/neraca atau laporan Laba Rugi )
b)      Tidak diperlukannya penggolongan seperti dalam metode langsung


2.      Contoh Soal

Statement of cash flow:

·         Laporan keuangan PT. Karya Abadi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 :
Laba bersih …………………………………………………..   Rp. 150.000.000
Penjualan …………………………………………………….   Rp. 750.000.000
Harga Pokok Penjualan ………………………………………   Rp. 450.000.000
Beban Penyusutan …………………………………………...   Rp.   80.000.000
Beban Operasi ……………………………………………….   Rp.   62.000.000
Beban Bunga …………………………………………………  Rp.     8.000.000
Pengumuman Dividen dan dibayar …………………………..  60 % dari Laba

Neraca komperatif untuk beberapa akun tertentu menunjukkan saldo sebagai berikut :

Keterangan
31 Desember 2009
31 desember 2008
Piutang Usaha
Rp. 30.000.000
Rp. 55.000.000
Persediaan
Rp. 70.000.000
Rp. 40.000.000
Utang Usaha
Rp.25.000.000
Rp. 40.000.000
Utang Bunga
Rp. 0
Rp. 2.000.000


Diminta : Hitunglah jumlah kas bersih yang dihasilkan / digunakan dalam aktivitas operasi untuk tahun 2009 baik menggunakan metode langsung maupun tidak langsung !

Jawab :
·         Metode Langsung/ Direct Method :
Arus kas dari Kegiatan Operasi :
Kas diterima dari pelanggan …………………………………… Rp. 775.000.000
( Berasal dari Penjualan + Piutang yang dibayar )
Kas dibayar untuk Persediaan …………………………………. ( Rp. 495.000.000 )
 ( Berasal dari HPP + Penambahan persedian + Pen.Utang )
Kas dibayar untuk Beban Operasi ……………………………... ( Rp.    62.000.000 )
Kas dibayar untuk bayar bunga ………………………………... ( Rp.    10.000.000 )
( Berasal dari beban bunga + utang bunga yg tlah dibayar ) 
   
Net cash flow From Operating Activities  …………………..        Rp.  208.000.000

·         Metode Tidak Langsung / Indirect Method
Arus kas dari Kegiatan Operasi :

Laba Bersih …………………………………………………..        Rp. 150.000.000
Penyusutan ……………………………………………………       Rp.   80.000.000
Penurunan dari Akun Piutang ……………………….............         Rp.   25.000.000
Peningkatan Persediaan ……………………………………....      ( Rp.  30.000.000 )
Penurunan dari akun Utang …………………………………..      ( Rp.  15.000.000 )
Penurunan dari Utang Bunga ………………………………...      ( Rp.    2.000.000 )

Net cash flow from Operating Activities ………………………      Rp. 208.000.000

 Manfaat dari cash flow adalah :
1.    Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai alat penaksir kebutuhan di masa yang akan datang..
2.    Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi contoh; pengakuan adanya kerugian piutang, adanya pengkuan atau pembebanan depresiasi, adanya pembayaran stock defidend merupakan sesuatu yang tidak mempengaruhi cash flow.

3.    Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.

4.    Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan secara tunai sedangkan hasil penjualan kredit baru akan dimasukan setelah benar-benar diterima secara tunai.

5.    Dalam penerapannya sebelum membuat cash flow, tentukan besarnya kas minimum yang tersedia (safety cash balance), apabila pada estimasi cash out flow lebih besar dari pada cash flow in maka akan terjadi deficit. Salah satu cara untuk menutup deficit tersebut adalah dengan mengajikan pinjaman ke bank

6.    Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang harus diterapkan walau pun angapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, semakin banyak anggapan yang digunakan (pada umumnya tidak sesuai kenyataan) akan banyak kelemahan pada analisa tsb

Seperti yang telah diketahui bersama, bahwasanya semua kegiatan investasi dimulai dan diukur dengan uang dan waktu. Oleh karena itu, perhitungan kelayakan investasi didasarkan pada aliran uang masuk (cash flow) dan nilai uang yang dikaitkan dengan waktu (time value of money). Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber yang ada. Yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa yang akan datang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan.

Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh dimasa yang akan datang perlu dilakukan perhitungan secara cermat dengan membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga dengan estimasi biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis biaya yang akan dikeluarkan perlu dirinci serinci mungkin. Semua ini tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow). Jadi cash flowmerupakan aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mengambarkan berapa uang yang masuk (cash in) keperusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut juga menggambarkan uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Dengan dibuatnya aliran kas perusahan ini, hal ini dapat memudahkan para investor untuk dapat menilai kelayakan investasi secara finansial.

Ada 2 cara dalam menghitung cash flow, yaitu:
  1. Kas Masuk Bersih= EAT+ Penyusutan.
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal sendiri.
  1. Kas Masuk Bersih= EAIT+Penyusutan+Bunga (1-tax)
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal pinjaman.

C.    Contoh Aliran Uang (Cash Flow)

Berdasarkan Neraca tahun 2010 dan 2011, Buatlah Laporan Arus Kas Periode 31 Desember 2011.




Berdasarkan Neraca Perbandingan diatas maka dapat dibuat untuk laporan arus kas. Tahap pertama adalah mencari perubahan nilai terhadap akun-akun dalam neraca, perubahan tersebut bisa naik/menurun. Contoh gambar dibawah ini :



Setelah dapat perubahan naik/menurun, maka kita dapat membuat Laporan Arus Kas Periode 31 Desember 2011.



D.    Transformasi Karakteristik Alternatif Proyek Kedalam Dimesi Moneter

a)      Karakteristik sebuah proyek memiliki konsep sebagai berikut :
1. Manajemen Proyek bersifat kondisonal dan sementara karena waktu mempengaruhi dalam pengerjaan yang dipastikan awal dan akhirnya kapan terjadi.
2. Manajeman Proyek memiliki kewenangan biaya karena biaya tersebut memperngaruhi manajemen proyek tersebut berjalan
3. Kualitas membatasi dalam manajemen proyek
4. Manajemen proyek tidak berulang bisa dikatakan tidak akan terjadi lagi setelah selesai dalam sebuah penugasan yang disepakati.
b)      Batasan dalam Proyek
Setiap pekerjaan atau tugas pasti ada batasan begitu pula dengan proyek itu sendiri terdapat 3 batasan yang menentukan kualitas. Berikut ini batasan dalam sebuah proyek :
  • Scope : Memiliki ketentuan tujuan sebuah proyek secara keseluruhanyang  bisa dilakukan dengan menentukan batasan-batasan apa saja yang akan diambil untuk efisien dan efektif dalam proyek untuk kontrol kualitas. Kontrol kualitas juga sangat mempengaruhi di proyek itu sendiri.
  • Cost : Biaya termasuk hal yang paling berpengaruh besar untuk sebuah proyek. Seperti biaya yang tersedia berserta pengeluarannya. Jika tidak di kelola dan di manfaatkan dengan baik bisa jadi sebuah proyek akan terhenti. Dan tidak lupa dalam cost (biaya) mempengaruhi unsur seperti pekerja non-displiner, bahan baku, dan peralatan pendukung proyek dan lain-lain.
  • Time : Percayalah mengerjakan sesuatu pasti memerlukan waktu dan proyek juga memiliki waktu khususnya dalam proses pembuatan proyek yang memerlukan jangka waktu pengerjaan yang terstruktur untuk menghasilkan hasil yang baik. Oleh karena itu tidak bisa dilakukan dengan asal dan tidak memiliki timeplan karena bisa berakibat proyek tersebut tidak selesai tepat waktu.

Referensi :