Pengarang :
R.L. Stine
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka
Utama
Cetakan : Kelima
Tahun Terbit : 1999
Jumlah Halaman : 160 hlm
Robert Lawrence Stine adalah
pengarang buku anak-anak dan remaja paling laris dalam sejarah. Pencipta seri
Goosebumps, Nightmare Room, dan Fear Street ini lahir di Columbus, Ohio.
Setelah lulus dari Ohio State University, Stine pindah ke New York City dan
menjadi editor di sejumlah majalah.
Tahun 1986, Stine menulis Blind
Date, novel horor pertamanya yang dibuat untuk pembaca dewasa. R.L Stine ini mendapat penghargaan penulis terlaris
kesatu di Amerika selama tiga tahun berturut-turut berkisar pada tahun 1994
hingga 1997. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa novel – novel yang ia
buat selalu digemari para penggemar setianya. Seri Jalan Ketakutan menjadi
novel terlaris pada zamannya yang terjual 80 juta eksemplar. Sedangkan selama
hidupnya buku-buku R. L. Stine telah terjual
lebih dari 400 juta eksemplar hingga tahun 2008. Namun kali ini seri dari
Goosebumps – Boneka Hidup Berkasi yang juga tak kalah seru dan tentunya akan
membuat kita merinding. Novel ini di terjemahkan oleh ahli bahasa bernama
Diniarty Pandia dan diterbitkan oleh P.T. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Tokoh utama cerita ini adalah Kris
Powell dan saudara kembarnya Lindy Powell. Mereka berdua selalu bertengkar dan
bersaing dalam segala hal. Cerita di mulai ketika Lindy Powell menemukan sebuah
boneka ventriloquis ditempat sampah
disamping rumahnya. Lindy yang sangat menyukai boneka menamainya “Slappy“ dan
akhirnya selalu bersama dengan bonekanya sambil berpura-pura memubuat nya bergerak
dan berbicara. Kris yang merasa iri dengan berbagai perhatian yang diberikan
kepada saudara dan bonekanya itu pun akhirnya bertekad untuk mempunyai boneka
sendiri.
Tetapi hal-hal aneh mulai terjadi
semenjak Kris mendapatkan bonekanya, boneka yang ia beri nama ‘Mr.Wood’ itu mulai berpindah tempat, menghancurkan dapurnya
pada pagi hari, membuat kusut seragam-seragam kris, sampai akhirnya iya
berbicara sendiri saat saudaranya Lindy memegang boneka itu.
Hal-hal aneh tersebut sempat membuat
Kris tertekan, bahkan sampai gemetar dan tidak dapat tidur setiap malamnya,
sampai akhirnya iya sadar bahwa itu semua adalah lolucon dari saudaranya Lindy
yang sedikit kesal karena Kris dianggap menirunya. Kris yang sebenarnya sangat
kesal terhadap perbuatan saudara kembarnya yang kelewatan itu dilain pihak juga
merasa sangat lega karena berpikir iya akan kembali ke kehidupanya yang normal
seperti dulu, tetapi sayangnya hal itu tidak terjadi, hal-hal aneh tetap saja
terjadi pada boneka Kris bahkan saat Lindy tidak ada dirumahnya.
Hal-hal aneh tersebut terjadi
setelah Kris secara tidak sengaja membaca sebuah kata – kata aneh yang ia
temukan di saku baju Mrr.Wood. Hal- hal aneh itu bahkan semakin parah, karena boneka tersebut
selalu menghina siapa saja dengan kata – kata yang kasar di setiap pertunjukan
boneka Kris. Dan akhirnya puncak kejadian mengerikan tersebut terjadi pada
pertunjukan bonek Kris di konser musim semi di sekolahnya, Mr.Wood menghina
panitia konser dengan kata – kata yang tajam, lalu menyemburkan cairan hijau
berbau busuk yang entah dari mana datangnya.
Baru lah pada malam hari setelah
kejadian mengerikan tersebut Kris dan Lindy menemukan Mr.Wood berjalan – jalan
hidup di rumahnya. Boneka itu bahkan mengancam akan menyakiti orang-orang bila
Kris dan Lindy tidak mau menjadi budaknya. Berbagai cara telah mereka lakukan
untuk membunuh boneka itu namun semuanya gagal. Barulah pada akhirnya mereka
berhasil membunuh boneka itu dengan cara membawanya ke bawah mesin penggiling
besar yang meratakan tanah di sebelah rumah mereka. Mereka merasa lega karena
berpikir akhirnya semua masalah selesai, tetapi tidak. Cerita ini berakhir
mengambang tepat saat mereka kembali ke rumah setelah menghancurkan Mr.Wood,
dengan ekspresi terkejut Kris saat tanganya dipegang oleh boneka Lindy yang
ternyata juga hidup.
Cerita ini menarik karena memiliki
alur cerita yang tidak terduga, mulai dari awal, tengah, sampai akhir cerita.
Meskipun begitu, gaya bahasa dari cerita ini sangat mudah bagi pembaca,
sehingga pembaca dapat mengikuti alur cerita dengan baik. Cerita di novel ini
terbagi menjadi 24 chapter, sehingga memudahkan pembaca yang membaca novel ini
sedikit demi sedikit.
Ciri khas dari cerita di novel ini adalah akhir yang mengambang atau menakutkan
disetiap akhir chapternya. Bahasa yang di gunakan di cerita ini merupakan
bahasa indonesia yang diterjemahkan dari bahasa Inggris. Tetapi sayangnya ada
beberapa kata yang tidak diterjemahkan karena dirasa penerjemah merupakan kata
– kata umum yang diketahui semua orang. Namun seharus nya penerjemah menerjemahkan saja karena
ditakutkan ada orang yang tak mengerti bahasa Inggris sedikitpun. Selain itu
terdapat juga istilah – istilah sulit seperti Ventriloquis yang tidak dijelaskan oleh sang penerjemah, hal itu
menyulitkan pembaca untuk memahami cerita ini.
Namun, dibalik itu semua cerita ini benar – benar
membawa pembaca kedalam ketegangan ceritanya, ceritanya pun tetap menarik
dibaca oleh orang dewasa walau pun ditunjukan untuk anak – anak karena gaya
bahasanya yang umum. Buku ini pun sangat bermanfaat karena selain menghibur
anak – anak, novel ini juga dapat
menginspirasi para pembaca dewasa untuk membuat cerita novel yang serupa
sehingga dapat menjadi pekerjaan baru bagi mereka yang tertarik.
Novel
ini merupakan rekomendasi yang bagus
terutama bagi penggemar cerita horor dan bagi mereka yang ingin mengenal cerita – cerita horor. Novel
ini juga dapat menjadi rekomendasi bagi mereka yang ingin menghabis kan waktu
senggang mereka dengan membaca dan bagi mereka yang memiliki sedikit waktu
luang, karena gaya ceritanya yang ringan dan mudah diingat karena dibagi
menjadi beberapa chapter.
No comments:
Post a Comment