Kata Arsitektur dalam bahasa Indonesia
diserap dari bahasa latin “architectura” yang secara etimologi berasal
dari bahasa yunani kuno “arkhitekton”, yang secara harfiah berarti
pembangunan utama (chief builder).
Sedangkan set intruksi adalah sekumpulan
lengkap intruksi yang dapat dimengerti oleh CPU, set intruksi sering juga
disebut bahasa mesin karena aslinya juga berbentuk biner kemudian dimengerti
sebagai bahasa assembly untuk dimengerti manusia (programmer), biasanya digunakan
representasi yang lebih mudah dimengerti oleh manusia.
Maka dapat disimpulkan daari 2
pengertian diatas bahwa arsitektur set instruksi adalah pembangunan sekumpulan
lengkap instruksi yang dapat dimengerti oleh CPU yang dibuat oleh seorang
pemrogram. Arsitektur set instruksi juga
merupakan salah satu aspek dalam arsitektur komputer yang telah kita bahas
sebelumnya.
A.
Jenis
– Jenis Instruksi
1.
Data
procecessing: Arithmetic dan Logic Instructions
Data processing adalah jenis
pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan.
Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara
otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif
jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah
pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini
mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data
mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem informasi memakai
data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran.
2. Data storage: Memory instructions
Sering
disebut sebagai memori komputer, merujuk kepada komponen komputer, perangkat
komputer, dan media perekaman yang mempertahankan data digital yang digunakan
untuk beberapa interval waktu. Penyimpanan data komputer menyediakan salah satu
tiga fungsi inti dari komputer modern, yakni mempertahankan informasi. Ia
merupakan salah satu komponen fundamental yang terdapat di dalam semua komputer
modern, dan memiliki keterkaitan dengan mikroprosesor, dan menjadi model
komputer yang digunakan semenjak 1940-an.
Dalam penggunaan kontemporer, memori komputer merujuk kepada bentuk media penyimpanan berbahan semikonduktor, yang dikenal dengan sebutan Random Access Memory (RAM), dan kadang-kadang dalam bentuk lainnya yang lebih cepat tapi hanya dapat menyimpan data secara sementara. Akan tetapi, istilah “computer storage” sekarang secara umum merujuk kepada media penyimpanan massal, yang bisa berupa cakram optis, beberapa bentuk media penyimpanan magnetis (seperti halnya hard disk) dan tipe-tipe media penyimpanan lainnya yang lebih lambat ketimbang RAM, tapi memiliki sifat lebih permanen, seperti flash memory.
Dalam penggunaan kontemporer, memori komputer merujuk kepada bentuk media penyimpanan berbahan semikonduktor, yang dikenal dengan sebutan Random Access Memory (RAM), dan kadang-kadang dalam bentuk lainnya yang lebih cepat tapi hanya dapat menyimpan data secara sementara. Akan tetapi, istilah “computer storage” sekarang secara umum merujuk kepada media penyimpanan massal, yang bisa berupa cakram optis, beberapa bentuk media penyimpanan magnetis (seperti halnya hard disk) dan tipe-tipe media penyimpanan lainnya yang lebih lambat ketimbang RAM, tapi memiliki sifat lebih permanen, seperti flash memory.
3. Data Movement: I/O instructions
Proses data movement ini adalah
memindahkan (dapat diakatakan membackup juga) data – data dari database yang
berupa data, indeks, grand, schema, dan lain – lain ketempat baru. Tempat baru
ini bisa ke dalam database baru atau memang untuk dibackup saja.
Data movement
terdiri dari 2 bagian besar yaitu :
• Load & Upload [difokuskan untuk memindahkan data yang berupa indeks atau data itu sendiri alias isi dari database tersebut]
• Export & Import [memindahkan data secara lengkap, mulai dari grand, schema, dan seluruhnya]
• Load & Upload [difokuskan untuk memindahkan data yang berupa indeks atau data itu sendiri alias isi dari database tersebut]
• Export & Import [memindahkan data secara lengkap, mulai dari grand, schema, dan seluruhnya]
Jika dilihat, load
tersebut behubungan dengan import dan upload berhubungan dengan export
Load berfungsi untuk memasukan data / transaksi ke sebuah table. Dapat
dikatakan juga insert, replace, atau update. Sedangkan upload berfungsi untuk
membuat dari data table ke fisik / file. Kelemahan load adalah dalam prosesnya
bisa saja terjadi data yang tidak berpindah secara sempurna.
Upload Parameter
• Limit [membatasi beberapa record]
• Sample [mencari sample yang telah ditentukan]
• When [berdasarkan kondisi]
• Limit [membatasi beberapa record]
• Sample [mencari sample yang telah ditentukan]
• When [berdasarkan kondisi]
Dan pada upload, hanya satu parameter saja yang dapat berjalan alias tak bisa
berjalan bersamaan apabila parameternya lebih dari 1.
Bulk Data Movement
(Software Pendukung)
• ETL [Extrat Transform Load], software yang focus terhadap data warehouse
• Replication and Propagation, software yang memonitoring source database dan target, dan yang dihasilkan oleh software ini adalah pencatatatn log.
• ETL [Extrat Transform Load], software yang focus terhadap data warehouse
• Replication and Propagation, software yang memonitoring source database dan target, dan yang dihasilkan oleh software ini adalah pencatatatn log.
Perlu diperhatikan
juga hak akses dalam load & unload, import & export minimal adalah
akses select.
Distribution
Database
Dalam distribution database terdapat 3 istilah yaitu :
• Autonomi [idependent], untuk tabel umum akses yang diberikan berbeda dari setiap user.
• Isolation [stand alone], untuk tabel khusus (privacy) itu terpisah dari user.
• Transparancy [all user], akses tabel terpisah dari user tetapi user masih dapat mengaksesnya.
Dalam distribution database terdapat 3 istilah yaitu :
• Autonomi [idependent], untuk tabel umum akses yang diberikan berbeda dari setiap user.
• Isolation [stand alone], untuk tabel khusus (privacy) itu terpisah dari user.
• Transparancy [all user], akses tabel terpisah dari user tetapi user masih dapat mengaksesnya.
Lawan dari database terdistribusi adalah database terpusat. Server yang
terpusat memang diuntungkan dalam sisi maintenance sedangkan server
terdistribusi lebih rumit dalam proses integrasinya.
Jika database terdistribusi paling tidak membutuhkan Sumber Daya Manusia [SDM]
yang baik, network yang lebih baik karena permasalahan network itu sangat fatal
dan biasanya permasalahannya tidak jauh – jauh dari permasalahan traffic
network. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah request dan respon.
4. Control: Test and branch
instructions
Unit
kendali (bahasa Inggris: Control Unit – CU) adalah salah satu bagian dari CPU
yang bertugas untuk memberikan arahan/kendali/ kontrol terhadap operasi yang
dilakukan di bagian ALU (Arithmetic Logical Unit) di dalam CPU tersebut. Output
dari CU ini akan mengatur aktivitas dari bagian lainnya dari perangkat CPU
tersebut.
Pada
awal-awal desain komputer, CU diimplementasikan sebagai ad-hoc logic yang susah
untuk didesain. Sekarang, CU diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang
disimpan di dalam tempat penyimpanan kontrol (control store). Beberapa word
dari microprogram dipilih oleh microsequencer dan bit yang datang dari
word-word tersebut akan secara langsung mengontrol bagian-bagian berbeda dari
perangkat tersebut, termasuk di antaranya adalah register, ALU, register instruksi,
bus dan peralatan input/output di luar chip. Pada komputer modern, setiap
subsistem ini telah memiliki kontrolernya masing-masing, dengan CU sebagai
pemantaunya (supervisor).
B. Teknik
Pengalamatan
Untuk menyimpan data ke dalam memori komputer, tentu memori
tersebut diberi identitas (yang disebut dengan alamat/ address) agar ketika
data tersebut diperlukan kembali, komputer bisa mendapatkannya sesuai dengan
data yang pernah diletakkan di sana.
Untuk media penyimpanan yang bersifat sequential access
storage device (SASD) seperti kaset (magnetic tape), alamat tersebut tidak
terlalu dipusingkan karena pasti data disimpan secara berurutan (sequential/
consecutive) mulai dari depan hingga ke akhir bagian dari pita kaset. Begitu
juga dengan data yang diorganisasi secara sequential, di alamat manapun data
disimpan, data akan tetap diakses secara berurutan pula, mulai dari record
pertama hingga ke record terakhir.
Lain halnya dengan data yang diorganisasi secara relative
yang disimpan di media penyimpanan yang bersifat direct access storage device
(DASD), karena data yang akan diraih kembali, dituju langsung ke alamatnya
tanpa melalui records lainnya (belum tentu dimulai dari data yang paling awal
disimpan), maka alamat memori memegang peranan penting. Untuk itu, di catatan
ini akan diterangkan beberapa cara melakukan penempatan data di memori agar
kelak dapat diraih kembali dengan tepat, yang diberi judul “Teknik Pengalamatan.”
1. Immediate
Addressing (Pengalamatan Segera)
- Pengalamatan yang paling sederhana.
- Operand benar-benar ada dalam instruksi atau bagian dari intsruksi
- Operand sama dengan field alamat
- Umumnya bilangan akan disimpan dalam bentuk complement dua
- Bit paling kiri sebagai bit tanda
- Ketika operand dimuatkan ke dalam register data, bit tanda digeser ke kiri hingga maksimum word data
Keuntungan :
Tidak adanya referensi memori selain
dari instruksi yang diperlukan untuk memperoleh operand
Menghemat siklus instruksi sehingga
proses keseluruhanakan akan cepat
Kekurangan :
Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran
field
Contoh :
ADD 7 ; tambahkan 7 pada akumulator
ADD 7 ; tambahkan 7 pada akumulator
2. Direct
Addressing (Pengalamatan Langsung)
- Teknik ini banyak digunakan pada komputer lama dan komputer kecil
- Hanya memerlukan sebuah referensi memori dan tidak memerlukan kalkulus khusus
Kelebihan :
Field alamat berisi efektif address sebuah operand
Field alamat berisi efektif address sebuah operand
Kekurangan :
Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil dibandingkan panjang word
Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil dibandingkan panjang word
Contoh :
ADD A ; tambahkan isi pada lokasi alamat A ke akumulator
ADD A ; tambahkan isi pada lokasi alamat A ke akumulator
3. Indirect
Addressing (Pengalamatan tak langsung)
Merupakan mode pengalamatan tak langsung
Merupakan mode pengalamatan tak langsung
- Field alamat mengacu pada alamat word di alamat memori, yang pada gilirannya akan berisi alamat operand yang panjang
Kelebihan :
Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat referensi
Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat referensi
Kekurangan :
Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga memperlambat proses operasi
Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga memperlambat proses operasi
Contoh :
ADD (A) ; tambahkan isi memori yang ditunjuk oleh isi alamat A ke akumulator
ADD (A) ; tambahkan isi memori yang ditunjuk oleh isi alamat A ke akumulator
4. Register
addressing (Pengalamatan Register)
- Metode pengalamatan register mirip dengan mode pengalamatan langsung
- Perbedaanya terletak pada field alamat yang mengacu pada register, bukan pada memori utama
- Field yang mereferensi register memiliki panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi 8 atau 16 register general purpose
Keuntungan :
Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan referensi memori
Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan referensi memori
Akses ke register lebih cepat
daripada akses ke memori, sehingga proses eksekusi akan lebih cepat.
Kerugian :
Ruang alamat menjadi terbatas
5. Register
indirect addressing (Pengalamatan tak-langsung register)
·
Metode
pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak
langsung
Perbedaannya adalah field alamat mengacu pada alamat register
Perbedaannya adalah field alamat mengacu pada alamat register
- Letak operand berada pada memori yang dituju oleh isi register
- Keuntungan dan keterbatasan pengalamatan register tidak langsung pada dasarnya sama dengan pengalamatan tidak langsung
- Keterbatasan field alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak langsung sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak
- Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak langsung hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada mode pengalamatan tidak langsung
6. Displacement
addressing
- Menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan pengalamatan register tidak langsung
- Mode ini mensyaratkan instruksi memiliki dua buah field alamat, sedikitnya sebuah field yang eksplisit
- Operand berada pada alamat A
ditambahkan isi register
Tiga model displacement - Relative addressing : register yang direferensi secara implisit adalah Program Counter (PC)
- Alamat efektif didapatkan dari alamat instruksi saat itu ditambahkan ke field alamat
- Memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan operand-operand berikutnya
Base register addressing : register
yang direferensi berisi sebuah alamat memori dan field alamat berisi
perpindahan dari alamat itu
- Referensi register dapat eksplisit maupun implisit
- Memanfaatkan konsep lokalitas memori
Indexing : field alamat
mereferensi alamat memori utama, dan register yang direferensikan berisi
pemindahan positif dari alamat tersebut
- Merupakan kebalikan dari mode base register
- Field alamat dianggap sebagai alamat memori dalam indexing
- Manfaat penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-pprogram iteratif
Contoh :
Field eksplisit bernilai A dan field imlisit mengarah pada register
Field eksplisit bernilai A dan field imlisit mengarah pada register
7. Stack
addressing
- Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-firs-out
- Stack merupakan blok lokasi yang terbaik
- Btir ditambahkan ke puncak stack sehingga setiap blok akan terisi secara parsial
- Yang berkaitan dengan stack adalah pointer yang nilainya merupakan alamat bagian paling atas stack
- Dua elemen teratas stack dapat berada di dalam register CPU, yang dalam hal ini stack pointer mereferensi ke elemen ketiga stack
- Stack pointer tetap berada dalam register
- Dengan demikian, referensi-referensi ke lokasi stack di dalam memori pada dasarnya merupakan pengalamatan register tidak langsung
C. Desain
Set Instruksi
Desain set instruksi merupakan
masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya adalah:
- Kelengkapan set instruksi
- Ortogonalitas (sifat independensi instruksi)
- Kompatibilitas : – Source code compatibility – Object code Compatibility
Selain ketiga aspek tersebut juga
melibatkan hal-hal sebagai berikut:
- Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit operasinya
- Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat, dsb.
- Register: Banyaknya register yang dapat digunakan 4.Addressing: Mode pengalamatan untuk operand
Contoh
Kasus :
1.
Format instruksi 3 alamat
Mempunyai
bentuk umum seperti : [OPCODE][AH],[AO1],[AO2]. Terdiri dari satu alamt hasil,
dan dua alamat operand, misal SUB Y,A,B Yang mempunyai arti dalam bentuk
algoritmik : Y := A – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi reg a
dengan isi reg B, kemudian simpan hasilnya di reg Y. bentuk bentuk pada format
ini tidak umum digunakan di dalam computer, tetapi tidak dimungkinkan ada
pengunaanya, dalam peongoprasianya banyak register sekaligus dan program lebih
pendek.
Contoh:
A, B, C, D, E, T,
Y adalah register
Program: Y = (A –
B) / ( C + D × E)
SUB Y, A, B Y := A
– B
MPY T, D, E T := D
× E
ADD T, T, C T := T
+ C
DIV Y, Y, T Y:= Y
/ T
Memerlukan 4
operasi
2.
Format instruksi 1 alamat
Mempunyai
bentuk umum : [OPCODE][AO]. Terdiri dari satu alamat operand, hasil disimpan di
accumulator, missal : SUB B yang mempunyai arti dalam algoritmik : AC:= AC – B
dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi Acc dengan isi reg B, kemudian
simpan hasillnya di reg Acc. bentuk bentuk format ini masih digunakan di
computer jaman dahulu, untuk mengoprasikan di perlukan satu register, tapi
panjang program semakin bertambah.
Contoh :
A, B, C, D, E, Y
adalah register
Program: Y = (A –
B) / ( C + D × E)
LOAD D AC := D
MPY E AC := AC × E
ADD C AC := AC + C
STOR Y Y := AC
LOAD A AC := A
SUB B AC := AC – B
DIV Y AC := AC / Y
STOR Y Y := AC
Memerlukan 8
operasi
Referensi :